MESIN
COFFEE ESPRESSO
Di
awal tahun 1961 para insinyur di Faema sebuah perusahaan yang memproduksi mesin espresso di
Italia masih sibuk memikirkan nama produk terbarunya. Mereka masih tak kunjung
menemui kesepakatan nama apa yang cocok untuk disematkan pada mesin dengan
terobosan teknologi terbaru pada era itu. Kebetulan saat itu pertengahan bulan
Februari dan pada tanggal 16 terjadilah gerhana matahari yang membuat negara
Italia dan sebagian negara Eropa lainnya mengalami kegelapan selama beberapa
saat. Seakan mendapatkan wangsit, tanpa pikir panjang mereka akhirnya setuju
untuk menamai kelahiran mesin esresso dengan peristiwa besar tersebut dan Faema E (eclipse) 61 pun lahirlah. Sebuah mesin
espresso yang kelak akan menjadi sebuah legenda hingga sekarang atau 6 dekade
sejak kemunculannya.
Miskin Fitur, jadi apa istimewanya? Jadi
apa kelebihannya Faema E61 jika dibandingkan
dengan mesin espresso era sekarang yang dipenuhi oleh fitur-fitur canggih. Dari
mulai dua boiler terpisah untuk steam dan brew, atau yang lebih canggih lagi seperti variable pressure pada mesin-mesin espresso La Marzocco. Mungkin seperti Slayer Steam yang memiliki pengaturan tekanan
untuk “mengolah” atau frothing susu”.
Ah, kesemua itu tak terdapat di Faema E61 selain sistem thermoshyphon untuk regulasi suhu di group head yang juga harus sering di flush pada saat mesin dalam tidak aktif dalam
waktu cukup lama untuk membuang kelebihan suhu air. Selain itu E61 juga
memiliki pompa volumetric agar tekanan (brew pressure) terjaga
pada angka 9 bar. Kedua fitur yang digadang oleh Faema E61 tentunya
sudah bisa diatur oleh komputer yang tertanam di banyak mesin espreso modern.
Tapi pada era 60an, harap dimaklumi, Italia masih
dipenuhi oleh mesin-mesin espresso sistem “lever” yang mengandalkan kekuatan tangan
Barista hingga brew pressure sulit untuk
diatur. Untuk jaman itu, terobosan Faema tentunya
cukup revolusioner dan mengubah lansekap industri mesin espresso yang mulai
melirik inovasi yang dilakukan oleh Faema. Group head E61 yang beratnya sekitar 7kg mulai
diadopsi oleh banyak produsen, pun hingga saat ini.
Lalu apa perubahan atau modifikasi yang dilakukan
faema terhadap mesin ini untuk mengikuti perkembangan jaman? Tidak ada.
Bagaikan motto Toyota yang masyhur itu, if ain’t broken don’t fix it. Faema
sama sekali tak punya niat untuk mengubah mesin espresso kebanggaannya.
Membosankan? Mungkin iya. Tapi sebagaimana mobil Toyota yang terkenal tahan
banting itu dan kadang membosankan untuk dikendarai, permintaan konsumen
terhadap seri E61 seakan tak pernah surut.
Mereka mungkin menghargai bukan saja nilai artistik
berikut durabilitas sebuah mesin yang menjadi tonggak penting sejarah di dunia
kopi, tapi Faema E61 adalah sebuah karya besar yang bagi pengagumnya seperti saya,
E61 adalah mesin no bullshit.
Comments
Post a Comment